berikut ada kisah tentang jutaan ikan yang terdampar di pantai setelah terjadinya badai.
Seorang bocah laki-laki tanpa berpikir panjang segera memunguti ikan-ikan tersebut dan mengembalikannya ke laut satu persatu.
Seorang
lelaki tua yang kebetulan lewat berkata padanya, ”Hentikanlah Nak!
Engkau tidak akan pernah dapat menyelamatkan semua ikan-ikan itu.”
Sambil
terus memunguti ikan, anak itu menjawab, ”Paling tidak dari yang dapat
saya ambil itu telah terselamatkan.” Orang tua itu tak dapat berkata
apapun.
cerita lain lainnya.
Seekor
macan tutul yang tertembak oleh seorang pemburu. Macan itu berjuang
setengah jam untuk mencapai tempat kedua anaknya berada, untuk memberi
makan sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.
Di saat melihat kejadian itu, pemburu itu meneteskan air mata di pipinya dan merusak senjatanya sendiri.
Jika
perasaan kasihan bocah laki-laki dalam cerita pertama adalah suci dan
murni, kemudian rasa penyesalan dalam cerita kedua juga patut untuk
mendapat pujian.
Mark Twain, mengatakan bahwa perbuatan baik
adalah sebuah bahasa bersama di seluruh dunia. Ini memungkinkan
seorang tuna netra untuk ‘melihat’, dan seorang tuna rungu untuk
’mendengar’.
Orang baik membuat teman yang baik.
Mereka membuka pikiran dan hati Anda, dan membersihkan jiwa Anda. Dan
mereka mengusir perasaan yang dingin dan kemuraman dengan kehangatan
hatinya.
Yang terpenting, Anda jangan menjauh dari orang-orang yang berhati baik itu.
0 comments :
Post a Comment
Silakan berkomentar selama itu tidak mengganggu pembaca yg lain